Rock The Vote ajak pemilih pemula Depok tidak golput

rock-the-vote-indonesia-3-adi-depok-news-696x399

Kegiatan Rock The Vote Indonesia dirasakan manfaatnya oleh para pemilih pemula. Mereka menjadi lebih cerdas memahami demokrasi dan tahapan dalam pemilihan kepala daerah.

Peserta Rock The Vote Indonesia, Supriyadi (18), mengatakan bahwa kegiatan ini membuat cara pandangnya lebih postif terhadap pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok. Pasalnya, di kegiatan yang digagas Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) Kota Depok bersama Center For Election and Political Party University (CEPP) Universitas Indonesia tersebut, dia mendapatkan materi tentang politik, demokrasi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan Pemilukada.

Pelajar SMK Cakra Nusantara Depok ini menambahkan, meski tidak mengetahui calon Walikota dan Wakil Walikota Depok yang bertarung pada pilkada Desember mendatang, kegiatan ini penting bagi pelajar. Dengan ini, pelajar bisa mengetahui sistem politik yang diterapkan di Indonesia.

“Acara ini bagus banget. Kita ini negara Demokrasi, pemerintah dipilih oleh rakyat, jadi kita harus memilih, jangan golput (golongan putih-red). Kota ini tergantung kepada para pemilihnya,” katanya kepada Depok News di Taman Lingkar Perpustakaan Universitas Indonesia, Minggu 1 November 2015.

Peserta Rock The Vote Indonesia lainnya, Indra Gunawan (23), menuturkan bahwa dirinya baru pertama kali mengikuti kegiatan ini. Dia berharap kegiatan bisa diadakan di setiap kecamatan dengan menyasar warga di wilayah pinggiran Depok sehingga bisa semakin cerdas dan berkeinginan untuk memilih.

“Sosialisasinya jangan cuma di UI dan anak-anak sekolah, juga warga pinggiran supaya mereka enggak asal milih. Mungkin yang tahu teknologi mereka bisa melihat di media online, social media, tapi masyarakat pinggiran enggak semuanya bisa,” tuturnya.

Di tempat yang, sama salah satu panitia Rock The Vote Indonesia, Diza, mengatakan bahwa dirinya memaparkan perihal politik, partisipasi, dan pemilihan kepala daerah. Pemaparan yang diberikan mendapat antusiasme tinggai dari peserta, terlihat dengan adanya timbal balik antara peserta dan pemberi materi.

“Kenapa kita harus memilih? Kenapa kita enggak boleh golput? Kenapa pilkada itu penting? Tadi banyak yang tanya, banyak yang menanggapi, banyak yang kritis,” ujarnya. (adi/fyu)

Share This Post

Post Comment